2.12.12

One Day

Picture taken from here
Setiap pergi ke resepsi pernikahan, yang kepikiran adalah pengen jadi wedding organizer. Siapa coba yang gak suka ke resepsi pernikahan temen atau keluarganya? Bisa liat gimana bahagianya temen/keluarga yang nikah, belum lagi ketemu temen-temen atau saudara jauh yang biasanya cuma dilihat setahun sekali pas hari raya doang, foto-foto sama tamu undangan yang lain, sampai bisa icip-icip makanan yang enak-enak.

Nyatanya setiap kali gue datang ke resepsi pernikahan, baik keluarga maupun yang lainnya, gue hampir gak bisa merasakan itu. Ritual resepsi pernikahan yang ada biasanya sebagai berikut, sedikit upacara adat, upacara adat selesai, antrian orang yang super panjang untuk salaman, selesai salaman lalu semua orang makan-makan kayak orang kelaperan gak makan sebulan, lalu pulang, kenyang, dan dapat souvenir yang nantinya dipajang atau malah cuma disimpen di tempat yang gak keliatan. Lah, terus kayaknya kok gak dapet apa-apa dari resepsi tadi?
 "Wedding party supposed to be a celebration for the bride and groom where they should be a center of it. It should be intimate between the guests and the newly wed," ini kata gue.
 Jumlah tamu undangan yang berjibun jadi salah satu faktornya. Biasanya nih, apalagi kalau yang nikah orang penting, semua diundang, mulai dari kolega bapak, ibu, kakaknya, sampai orang-orang yang mungkin Cuma pernah diajak bermitra satu dua kali doang. Penting sih, apalagi semua orangtua pasti mau berbagi kebahagian anaknya yang nikah ini ke orang lain. Dan ya penting banget buat yang namanya menjalin tali silaturahmi. Tapi, itu resikonya, gak ada rasa yang spesial buat si pasangan. As a solution (probably), lebih baik dibuat dua kali resepsi kali ya. Yang satu untuk umum dan yang satu untuk private.

Untuk yang private ini bener-bener cuma untuk keluarga dan temen deket, jadi jumlah tamu undangannya terbatas. Pasangan pengantinnya gak perlu berdiri berjam-jam cuma untuk salaman (yang mungkin kadang sambil mikir, 'eh ini temennya siapa ya?'). Tapi sebaliknya, mereka bisa jalan-jalan ke meja satu dan lain, cerita hal-hal lucu sebelum nikah. Mereka juga bisa sambil makan sama keluarga atau temen-temennya.  Lebih enak kan? Dan untuk konsep pernikahannya, pakai adat pun tetep cool kok, bagus banget malahan kalau masih pakai adat daerahnya.


At last, namanya juga selera orang beda-beda, but at least you choose!
Anyway, I still can’t believe that I wrote this wedding thing for my blog!

No comments:

Post a Comment