Inget
lagu Nelly Furtado, Why do all good things come to an end?
Nah
ibarat lagu mungkin hampir sama kayak gitu postingan blog hari ini.
Seperti
yang gue pernah ceritain sebelumnya, kalau gue sempat menjalankan program
internship alias magang di Prambors Bandung. Program magang gue di mulai dari Mei 2012 ini,
berawal dari kirim CV lalu interview dan dikabarin lagi kalau keterima di
bagian program. Tugas gue adalah untuk memproduseri program, bikin adlibs,
spot, script, ikutan jadi voice over, kadang pegang social media, dan masih banyak lagi.
Respond,
please!
Namanya juga ditugasin jadi produser, artinya to produce, harus bisa menghasilkan dan mencari hal-hal seru untuk diangkat jadi topik saat siaran dimulai. Waktu pegang Rest Area (program malam dari jam 20.00 - 23.00) ada satu segmen yang namanya Pojok Cinta, di sini bahas cinta-cinta dan jadi salah satu segmen yang biasanya paling banyak ditungguin. Sebenernya masalah cinta kan itu-itu aja, tapi mesti dibongkar terus biar beda tiap hari. Kebahagiaan paling besar ketika jadi produser saat itu adalah saat topik yang gue pilih ternyata menghasilkan banyak respon di twitter. Rasanya seneng pake banget. Ya, tapi kadang-kadang mesti elus dada juga kalau lagi sepi respon. Bagusnya, dari respon-respon yang pernah masuk, gue jadi ngeh sama topik apa yang biasanya bikin orang semangat buat dengerin. Ya apalagi kalau bukan yang nyerempet ke arah galau atau gak jomblo.
Namanya juga ditugasin jadi produser, artinya to produce, harus bisa menghasilkan dan mencari hal-hal seru untuk diangkat jadi topik saat siaran dimulai. Waktu pegang Rest Area (program malam dari jam 20.00 - 23.00) ada satu segmen yang namanya Pojok Cinta, di sini bahas cinta-cinta dan jadi salah satu segmen yang biasanya paling banyak ditungguin. Sebenernya masalah cinta kan itu-itu aja, tapi mesti dibongkar terus biar beda tiap hari. Kebahagiaan paling besar ketika jadi produser saat itu adalah saat topik yang gue pilih ternyata menghasilkan banyak respon di twitter. Rasanya seneng pake banget. Ya, tapi kadang-kadang mesti elus dada juga kalau lagi sepi respon. Bagusnya, dari respon-respon yang pernah masuk, gue jadi ngeh sama topik apa yang biasanya bikin orang semangat buat dengerin. Ya apalagi kalau bukan yang nyerempet ke arah galau atau gak jomblo.
Nah,
kalau waktu pegang Mangkal Sore yang mana dibawain sore-sore jadi beda lagi.
Mesti bikin light topic di awal siaran yang ringan-ringan bikin betah karena
waktunya jam 4 sore. Atau ketika bikin kuis harus dibuat rame, kayak waktu
tebak lirik, yang mengharuskan gue dan Elbie untuk nyanyi gak karuan.Oh, how I miss that time!
Loyal
Listener
Kedatangan dua pendengar setia di hari terkahir Mangkal Sore! |
Dulu
gue hobi banget dengerin radio apalagi jaman SMA. Dulu sih gue suka dengerin
Trax FM, kerjaannya SMS di setiap program dan kalau lagi beruntung gue beberapa
kali on-air buat ngobrol sama penyiar. Senengnya gak ketolongan. Dan lucunya,
saat di Prambors Bandung gue kayak ngeliat diri gue di jaman SMA itu, ke
beberapa pendengar setia program. Gue bisa hafal siapa aja pendengar-pendengar
setia di program Mangkal Sore dan Rest Area. Bahkan, gue juga ketemu langsung
dengan pendengar-pendengar ini kalau mereka main ke ruang siaran yang dengan
setianya bawain makanan buat penyiar (yang mana membuat gue ikut kecipratan sih).
Seru banget kedatangan mereka dan cari-cari tahu kenapa mereka hobi dengerin
penyiar gue. Beberapa bahkan jadi kenal sama gue dan suka mention via twitter.
Spot
Kebahagiaan
yang gak kalah seru saat magang adalah saat ditugasin buat bikin spot. Selain
gak boleh standar jaya, spot juga mesti dibuat kreatif, biar gak ketebak aja.
Belum lagi disesuain sama permintaan klien terus direvisi dan bikin lagi. Terus
mesti cari siapa yang ngisi iklannya dan koordinasi sama orang produksi buat
efek-efeknya. It’s super fun. Apalagi kalau akhirnya spot yang gue bikin jadi
naik dan kedengeran bagus. Dan yang gak kalah bahagia sih kalau udah ikutan
jadi voice over, which means suara gue juga akan ikut mengudara untuk pertama
kalinya. Bahagianya pol!
Highlight
Ini
salah satu yang bikin terharu. Setelah beberapa lama magang, gue dipercayakan
operational manager untuk bawain berita yang dikenal dengan nama The Highlight. Dari yang
awalnya masih cupu gara-gara kecepetan dan gak bisa ngedit, sampai akhirnya gue
mulai bisa menyesuaikan dan hebatnya bisa edit sendiri dan kirim ke server radio.
Maklum salah satu mimpinya jadi penyiar, jadi suara bisa mengudara walau cuma tiga
menitan jadi cukup mengharukan.
Meet
The People
Asiknya
magang adalah ketemu banyak orang. Mulai ketemu sama klien yang dewasa sampe
yang ternyata seumuran alias sesama mahasiswa. Kenal sama orang-orang di kantor
yang beda divisi. Ketemu temen-temen pendengar. Ketemu sesama anak magang dari
jaman ke jaman sampai temen-temennya penyiar. Jalan dan makan-makan bareng satu divisi, meeting yang isinya ketawa-ketiwi. Ah, banyak!
Sebagian temen-temen Prambors Bandung. (Kiri-kanan) Ferry, Sasa, Giza, Ninta, Gue, Mas Soni, Chris, dan Randhy! |
Sayangnya,
salah satu program sore yang biasa gue pegang harus berakhir karena akan
digantikan dengan program Jakarta which means semuanya mesti udahan, termasuk
segmen berita yang bisa gue bacain, dan secara gak sengaja program magang gue
udahan setelah hampir lima bulan lamanya. Sedih sih, tapi mau gimana lagi.
Besides, gue akan memulai masa-masa skripsi dan udah berjanji buat mengurangi
kegiatan untuk fokus. Jadi waktu berakhirnya memang pas banget.
But hey, I disagree with Nelly Furtado’s lyrics that all good things come to an end. Cause the end is not over yet. It sounds cliché, but it’s just the beginning. Last, thank you Prambors Bandung for all the experience and opportunity. Stay strong!
No comments:
Post a Comment